SEJARAH
GEREJA St. DON BOSCO – KABIL
Sejarah
bermula dari terbentuknya Kelompok St. Don Bosco-Kabil
pada 15 Agustus 1998 di rumah Bapak Lukas Apelaby,
Kampung Panau Kelurahan Kabil oleh Frater Deddy Riberu
SS.CC. Ketua kelompoknya adalah Bapak Lukas Apelaby.
Terbentuknya kelompok ini sekaligus menyampaikan salam
perpisahan dengan Kelompok Santo Yohannes Pembabtis
Teluk Bakau.
Ibadat
sabda mulai semakin giat dilaksanakan secara begiliran
dari rumah-ke rumah setiap minggu sore. Berikut pula
beberapa kegiatan rohani seperti pembabtisan perdana
untuk 10 orang anak, pemberkatan perkawinan untuk
3 pasang suami istri, penerimaan komuni perdana dan
beragam kegiatan rohani lainnya semakin meningkat
seiring dengan terbentuknya Kelompok St. Don Bosco
– Kabil.
Pastor
Felix Supranto SS.CC, menyampaikan gagasan untuk mendirikan
sebuah kapela di Kelompok St. Don Bosco – Kabil.
Hasilnya, pada tanggal 06 Juni 2000, Kapela St. Don
Bosco - kabil diresmikan dan diberkati oleh Bapa Uskup
Keuskupan Pangkal Pinang Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD,
didampingi oleh Pastor Felix Supranto SS.CC (Pastor
Deken Kepulauan Riau Pertama), Pastor Rolf Reichenbach
SS.CC. (RIP) (Pastor Kepala Paroki Beato Damian –
Bengkong ), para Suster Charitas, Suster Gembala Baik,
Ketua DPP Beato Damian BCG Manurung, Ketua Komisi
Keluarga Keuskupan Pangkal Pinang, para Pendeta Gereja
Bethel Indonesia & HKBP, pemerintahan setempat
P. Hasibuan serta para tamu undangan dan umat.
Seiring
dengan waktu maka perkembangan umat semakin bertambah.
Kelompok St. Don Bosco – Kabil yang meliputi
wilayah pemukiman Kavling Punggur Kabil semakin hari
semakin bertambah umatnya hingga pada tahun 2005 ini
mencapai sekitar 600 kepala keluarga. Kapasitas kapela
yang terbatas sehingga menyebabkan beberapa umat beribadah
ke Gereja Beato Damian – Bengkong dengan jarak
yang jauh sekitar 23 km. Hasilnya pada bulan April
2003 telah disepakati dari hasil pertemuan antara
para Ketua dan Badan Pengurus Kelompok St. Yohannes
Pembabtis Teluk Bakau dan St. Don Bosco – Kabil,
serta disetujui oleh Pastor Paroki Beato Damian –
Bengkong, untuk menyusun perencanaan pembangunan Gereja
St. Don Bosco di Kabil. Akhirnya, Puji Syukur pada
02 Mei 2005 keluarlah Fatwa Planologi dari Otorita
Batam untuk pembangunan Gereja tersebut.